TEMPO Interaktif, Jakarta - Serang – Komisi Pemilihan Umum Provinsi Banten hari ini, Ahad, 30 Oktober 2011, melakukan rekapitulasi dan penghitungan surat suara hasil pemilihan gubernur dan wakil gubernur Banten yang digelar pada 22 Oktober 2011 lalu. Proses rekapitulasi dilakukan secara terbuka di Balai Besar Latihan Kerja Industri (BBLKI) Serang, Jawa Barat.
Rapat pleno itu sekaligus menetapkan calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) yang memperoleh suara terbanyak sebagai gubernur dan wakil gubernur Banten terpilih.
Ketua Pokja Pemungutan dan Penghitungan Suara KPU Banten, Nasrullah, mengatakan dalam rapat pleno akan dibacakan hasil penghitungan suara di tingkat KPU kabupaten/kota yang telah diplenokan. Hasilnya akan dihitung secara manual. “Hanya menghitung dari rekapitulasi KPU kabupaten/kota,” kata Nasrullah.
Berdasarkan hasil rekapitulasi yang dilakukan sejumlah KPU kabupaten/kota, pasangan nomor urut satu Ratu Atut Chosiyah-Rano Karno mengungguli perolehan suara dua pasangan calon lainnya, yaitu Wahidin Halim-Irna Narulita (WH-Irna) dan Jazuli Juwaini-Makmun Muzakki.
Dari data yang dihimpun Tempo, di Kota Cilegon Atut-Rano unggul dengan perolehan suara sebanyak 104.574 (61,55 persen), Wahidin-Irna 35.176 (20,70 persen), dan Jazuli-Makmun 30.148 (17,74 persen). Di Kota Serang Atut-Rano 142.916 (55,46 persen) suara, Wahidin-Irna 79.417 (30.82 persen) suara, dan Jazuli-Makmun 35.330 (13,71 persen) suara.
Kemenangan Atut-Rano juga terlihat di Kota Tangerang Selatan. Keduanya memperoleh suara sebanyak 248.618 (61,09 persen), Wahidin-Irna 118375 (15,83 persen) suara, dan Jazuli-Makmun 39980 (11,73 persen). Di Kabupaten Serang Atut-Rano meraih suara 386.689, Wahidin-Irna 141.638, Jazuli-Makmun 104.241. Di Kabupaten Lebak Atut-Rano juga meraih suara terbanyak, yaitu 340.435 (57,90 persen) suara, Wahidin-Irna 178.362 (30.33 persen) suara, dan Jazuli-Makmun 69.120 (11,75 persen) suara.
Di Kota Tangerang pasangan Atut-Rano kalah jauh. Mereka hanya meraih 160.290 (22,73 persen) suara, Wahidin-Irna 513.345 (72,79 persen) suara, dan Jazuli-Makmun 31.568 (4,48 persen) suara. Namun di Kabupaten Tangerang, Atut-Rano unggul dengan perolehan suara sebanyak 486.724 (48,07 persen) suara, Wahidin-Irna 427.376 (42,21 persen), dan Jazuli -Makmun 98.322 (9,71 persen).
Sedangkan hasil perolehan suara di KPU Pandeglang Atut-Rano unggul dengan perolehan suara sebanyak 265.789 suara, Wahidin-Irna 181.268 suara, dan Jazuli-Makmun 82.723 suara.
Kubu pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Banten Wahidin Halim-Irna Narulita dan Jazuli Juwaini-Makmun Muzakki akan menggugat hasil penghitungan suara dan penetapan pemenang pemilihan gubernur (pilgub) Banten oleh KPU Banten ke Mahkamah Konstitusi.
Pasangan calon gubernur Ratu Atut Chosiyah-Rano Karno diduga melakukan pelanggaran secara terstruktur, sistematis, dan masif. “Kami melihat indikasi pemilihan suara ulang karena kecurangan yang dilakukan oleh pasangan nomor satu terlihat terstruktur, sistematis, dan masif,” kata Ketua Tim Sukses pasangan Jazuli Juwaini-Makmun Muzakki, Miftahudin.
Rapat pleno itu sekaligus menetapkan calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) yang memperoleh suara terbanyak sebagai gubernur dan wakil gubernur Banten terpilih.
Ketua Pokja Pemungutan dan Penghitungan Suara KPU Banten, Nasrullah, mengatakan dalam rapat pleno akan dibacakan hasil penghitungan suara di tingkat KPU kabupaten/kota yang telah diplenokan. Hasilnya akan dihitung secara manual. “Hanya menghitung dari rekapitulasi KPU kabupaten/kota,” kata Nasrullah.
Berdasarkan hasil rekapitulasi yang dilakukan sejumlah KPU kabupaten/kota, pasangan nomor urut satu Ratu Atut Chosiyah-Rano Karno mengungguli perolehan suara dua pasangan calon lainnya, yaitu Wahidin Halim-Irna Narulita (WH-Irna) dan Jazuli Juwaini-Makmun Muzakki.
Dari data yang dihimpun Tempo, di Kota Cilegon Atut-Rano unggul dengan perolehan suara sebanyak 104.574 (61,55 persen), Wahidin-Irna 35.176 (20,70 persen), dan Jazuli-Makmun 30.148 (17,74 persen). Di Kota Serang Atut-Rano 142.916 (55,46 persen) suara, Wahidin-Irna 79.417 (30.82 persen) suara, dan Jazuli-Makmun 35.330 (13,71 persen) suara.
Kemenangan Atut-Rano juga terlihat di Kota Tangerang Selatan. Keduanya memperoleh suara sebanyak 248.618 (61,09 persen), Wahidin-Irna 118375 (15,83 persen) suara, dan Jazuli-Makmun 39980 (11,73 persen). Di Kabupaten Serang Atut-Rano meraih suara 386.689, Wahidin-Irna 141.638, Jazuli-Makmun 104.241. Di Kabupaten Lebak Atut-Rano juga meraih suara terbanyak, yaitu 340.435 (57,90 persen) suara, Wahidin-Irna 178.362 (30.33 persen) suara, dan Jazuli-Makmun 69.120 (11,75 persen) suara.
Di Kota Tangerang pasangan Atut-Rano kalah jauh. Mereka hanya meraih 160.290 (22,73 persen) suara, Wahidin-Irna 513.345 (72,79 persen) suara, dan Jazuli-Makmun 31.568 (4,48 persen) suara. Namun di Kabupaten Tangerang, Atut-Rano unggul dengan perolehan suara sebanyak 486.724 (48,07 persen) suara, Wahidin-Irna 427.376 (42,21 persen), dan Jazuli -Makmun 98.322 (9,71 persen).
Sedangkan hasil perolehan suara di KPU Pandeglang Atut-Rano unggul dengan perolehan suara sebanyak 265.789 suara, Wahidin-Irna 181.268 suara, dan Jazuli-Makmun 82.723 suara.
Kubu pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Banten Wahidin Halim-Irna Narulita dan Jazuli Juwaini-Makmun Muzakki akan menggugat hasil penghitungan suara dan penetapan pemenang pemilihan gubernur (pilgub) Banten oleh KPU Banten ke Mahkamah Konstitusi.
Pasangan calon gubernur Ratu Atut Chosiyah-Rano Karno diduga melakukan pelanggaran secara terstruktur, sistematis, dan masif. “Kami melihat indikasi pemilihan suara ulang karena kecurangan yang dilakukan oleh pasangan nomor satu terlihat terstruktur, sistematis, dan masif,” kata Ketua Tim Sukses pasangan Jazuli Juwaini-Makmun Muzakki, Miftahudin.
ConversionConversion EmoticonEmoticon