Biografi Day Afternoon

Band Day Afternoon terbentuk di Jakarta, pada tanggal 13 September 2006. Berangkat dari sekelompok mahasiswa yang mempunyai kebiasaan mengisi waktu luang kuliahnya dengan berkumpul bersama, sambil bermain musik setiap sore hari di salah satu pelataran kantin kampus Universitas Nasional di bilangan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Day Afternoon pun memilih musik Reggae sebagai genrenya. Band ini banyak dipengaruhi oleh beberapa musisi Reggae dunia, seperti Doreen Shafer, Derick Morgan, Bob Marley and The Wailers, The Skatalites, Toots and The Maytals dan juga beberapa musisi jazz dunia seperti Billie Holiday, Louis Armstrong dan lainnya.
Musik Reggae yang mereka mainkan terdengar agak berbeda dari musik Reggae pada umumnya, memiliki sedikit sentuhan Blues, Jazz, Ska, Rocksteady hingga Pop Keroncong.
Band yang terhitung sudah berusia empat tahun sejak berdirinya, sudah memiliki cukup banyak materi lagu ciptaan mereka sendiri. Pada tanggal 20 april 2011 kemarin, band ini telah berhasil menyelesaikan recording album perdana mereka dengan tajuk Manis Jambu.
Dalam album Manis Jambu terdapat tujuh buah lagu, di antaranya berjudul Sendiri, Keroncong Perpisahan, Hari Setelah Senja, S, Kenapa, Puisi dan Rasa Cinta. Namun album ini masih dalam tahap pembuatan cover dan juga penggandaan dalam format compact disc (CD).
Day Afternoon memiliki slogan Attitude It’s More Than Skill, yang mengandung makna dalam memainkan musik Reggae, skill bukanlah yang paling utama, melainkan sikap, tingkah laku, dan juga kedewasaan seseorang dalam bermusik.Berkarya dan selalu menyampaikan pesan positif dalam karya-karyanya kepada para pendengar, penikmat dan pecinta musik.
Walaupun masih terbilang muda sebagai sebuah band Reggae di Indonesia, Day Afternoon sudah memiliki jam terbang yang cukup tinggi. Band ini sering tampil di acara-acara Reggae di Jakarta dan sekitarnya. Bahkan mereka juga pernah tampil live dalam acara Jamin (Jaringan Musik Indonesia-Red) episode perdana di salahsatu staiun televisi.
Band yang memiliki 7 orang personil ini (Rado, Kania, Mufly, Nando, Dhea, Seto, dan Kancut) juga membutuhkan doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Reggae Indonesia pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya agar proses pembuatan dan launching album perdana mereka berjalan dengan sukses dan juga agar band ini tetap eksis di belantika musik Reggae Indonesia.
Previous
Next Post »