 JAKARTA - Perlahan tapi pasti, musik  reggae mulai bisa  diterima di industri musik Indonesia. Keyakinan ini  membuat band Cozy  Republic bangkit dari perjalanan bermusiknya yang  sempat tertatih-tatih.
JAKARTA - Perlahan tapi pasti, musik  reggae mulai bisa  diterima di industri musik Indonesia. Keyakinan ini  membuat band Cozy  Republic bangkit dari perjalanan bermusiknya yang  sempat tertatih-tatih.Band  asal Jakarta yang berdiri sejak  tahun 2006 ini tetap setia membawakan  musik reggae di tengah gempuran  musik pop melayu di industri musik tanah  air.
"Kalau kita mengikuti permintaan  industri sekarang,  permintaannya itu lebih ke musik yang pop melayu  gitu. Tapi kita yakin  masih ada bentuk lain kalau mau cari sisi  komersil," ujar vokalis band  ini, Bastian, saat ditemui di studionya di  Kalibata II, Jakarta, belum  lama ini.
Perjalanan band yang beranggotakan  Bastian (vokal),  Penyot (gitar), Uvi (Drums), Rival (Bass), Indha  (Keyboard) ini tidak  mudah. Mereka memutuskan keluar dari label dan  merombak formasi.
"Ada  hal yang rasanya tidak nyambung  dengan label. Kita merasa bisa  melakukannya sendiri. Makanya kita  memilih untuk keluar dari label dan  juga mengganti personel. Justru  kita merasa lebih powerfull saat ini," paparnya. 
Saat  ini mereka sedang mempersiapkan  album kedua. Di album ini, mereka  sengaja merekam ulang lagu dari album  pertama mereka berjudul Republik Uye yang dirilis tahun 2008.
"Kita  memang senang sama musik reggae.  Reggae itu musik yang penuh optimisme.  Jadi kita yakin bahwa musik  reggae kelak akan sama populernya dengan  genre lain seperti  pop, rock  atau dangdut," pungkasnya.
 
ConversionConversion EmoticonEmoticon