|  | 
| MARAKAS | 
Pada  umumnya,  material luar instrumen perkusi ini  terbuat dari labu kering  atau kulit  kering yang dijahit. Juga bisa  dibuat dari kayu, jerami,  kelapa, plastik  dan sejenis buah squash,  yang diisi dengan  biji-bijian dari  tumbuh-tumbuhan atau bahan yang  dapat beresonansi  dengan labu kering  (kulit luarnya). Hali ini  dilakukan agar menciptakan  bunyi gemetar yang  enak didengar dari  benturan ataupun pergesekannya  dengan jenis bahan  yang digunakan di  dalamnya. Sedangkan jumlah dari  isi dalam tergantung  pada estetika  sang pembuat atau pemainnya. Pada  setiap marakas melekat  sebuah batang  ataupun tongkat kayu silinder,  sebagai alat bantu agar  lebih mudah  memegang dan memainkan instrumen  tersebut.
Cara   memainkannya seringkali  dengan cara diguncangkan, hingga material di   dalamnya membentur dinding  bagian dalam dari material luarnya dan   menghasilkan bunyi  karakteristik yang khas atau suara yang tajam.   Marakas biasanya  diguncangkan seiring dengan irama dalam ketukan dan   gerakan yang  berbeda-beda yang membuat bisa kita berdansa, sebagian   penari juga  menggunakannya disaat mereka sedang menari.
Marakas    memiliki berbagai ukuran dan bentuk, dari yang berbentuk telur kecil,    apel besar dan berbentuk lonjong. Yang biasa digunakan dalam upacara    tradisional di Venezuela (joropo) cenderung berukuran kecil, sedangkan yang biasa digunakan untuk mengiringi musik khas Amerika Selatan dengan nama lain bolero berukuran sedang. Dalam musik Latin Salsa cenderung berukuran sedang dan besar dan yang digunakan untuk prosesi karnaval terbuka cenderung berukuran besar.
Pada masa lalu, marakas juga digunakan sebagai bagian dari ritual Afro-Kuba, khususnya upacara penyembuhan (santeria). Marakas solo yang terbuat dari labu kering dengan material penutup dari bahan tenunan, juga digunakan oleh suku Araucanian di Chili oleh seorang dukun perempuan (mapuche)    dalam upacara penyembuhan. Instrumen ini juga memainkan peranan   penting  dalam sebuah ritual agama suku Indian kuno pra-Columbus.
Walaupun    banyak yang menganggap permainan marakas cenderung dipenuhi    improvisasi, namun pemain marakas memiliki peran penting dalam    keseimbangan ketukan. Jadi peran ini tidak boleh dianggap remeh. Untuk    jenis marakas khas Venezuela (joropo) biasanya dimainkan dengan tempo 3/4 atau 6/8, atau yang biasa disebut dengan istilah virtuoso.
Pada    awalnya dalam beberapa budaya yang ada diberbagai belahan dunia    dikatakan bahwa bunyi dari alat musik ini meniru bunyi hujan atau ular    derik. Terkadang bila satu saja dari marakas ini dimainkan, volume    gemericiknya bisa lebih keras daripada alat musik lainnya yang sedang    dimainkan pula.
Cukup banyak dari musisi perkusi Reggae  dunia yang   juga menggunakan alat musik Marakas sebagai bagian dari  aransemen  dari  karya-karyanya, sebut saja Bob Marley and The Wailers,  UB 40,  Manu Chao,  Big Mountain dan lainnya. Sedangkan pada musik Reggae   Indonesia, ada  beberapa band ataupun musisi Reggae Indonesia yang juga   menggunakannya  sebagai bagian dari aransemennya. Namun masih bisa   dibilang bukan  menjadi bagian penting ataupun alat musik yang   dibutuhkan dalam berbagai  aransemen musik Reggae Indonesia.
 
1 komentar:
Click here for komentarkunjungi info kemenangan dan keberuntungan di pokerayam.co
banyak sekali member menjadi kaya dengan cepat
hanya mengeluarkan 10 ribu dapat hadiah hingga jutaan rupiah
tunggu apalagi kawankuu, segera bergabung !!!
Bisa juga hubungi , info :
BBM : D8E5205A
ConversionConversion EmoticonEmoticon